Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dengan meluncurkan program "Guru Pembangun Peradabanâ€.
- Sosok Amadeo Yesa, Mahasiswa Baru ITS 2023 Peraih Nilai UTBK Tertinggi di Indonesia
- Tinjau Posko Pelayanan PPDB SMA dan SMK Negeri di UPT TIKP Jatim, Gubernur Khofifah Pastikan Aduan Masyarakat Terselesaikan Secara Tuntas
- Ketua Umum JMSI Teguh Santosa Raih Gelar Doktor di Unpad Bandung
Peluncuran program yang digelar di lantai 5 Graha Sawunggaling Surabaya ini, dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, dan Direktur Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Indonesia, Maria Kresentia.
Hadir pula, kepala sekolah SD - SMP, serta ratusan guru agama dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) se-Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, program ini akan diterapkan di semua sekolah SD dan SMP baik swasta maupun negeri se-Surabaya. Nantinya, program ini akan dikemas dalam bentuk semenarik mungkin agar siswa dapat menerima pesan dengan baik.
"Jadi itu nanti anak-anak diajarkan tidak boleh nyontek dan harus disiplin. Membangun karakter yang baik untuk anak dalam bentuk permainan, sehingga anak-anak senang menerimanya," kata Risma dikutip Kantor Berita mengawali sambutannya, Kamis (5/12).
Pada kesempatan itu, Risma juga berpesan kepada para guru agar terus mengajarkan pada anak didiknya untuk bersikap jujur.
Termasuk saat mereka menginginkan sesuatu, agar dilakukan dengan kerja keras terlebih dahulu.
Misalnya, jika di sekolah anak-anak ingin mendapatkan nilai bagus, maka harus belajar.
"Bukan didapat dari cara yang mudah. Harus belajar dan tidak menyontek,†ujarnya.
Dengan demikian, maka anak-anak tersebut akan mempunyai karakter. Sebab, untuk membangun karakter anak, harus mulai diterapkan sejak dini.
Karena itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini pun meminta kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk menerapkan cinta Indonesia dan cinta tanah air kepada para pelajar.
"Makanya melalui Dispendik saya minta anak-anak untuk cinta Indonesia, cinta tanah air sejak dini. Itu karena kita semua beragam,†pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ikatan Mahasiswa Keguruan Tegas Tolak PPN Jasa Pendidikan
- Pelantikan Forum OSIS Bondowoso, Kadisdikbud Sebut Ini Kader Masa Depan
- Difasilitasi Pemkab, Ribuan Orangtua Siswa di Banyuwangi Ikuti Sekolah Parenting